Selamat Hari Guru .. Happy Teachers Day .. Vrolijke Leraar .. Fröhlich Lehrer

“Guruku … ketika sang fajar menjemput pagi … ”

Guru ngajar

Itulah kalimat baris pertama dari puisi perpisahan TK yang saya kumandangkan 24 tahun yang lalu. 4 bait puisi yang selalu terkenang sampai saat ini dan mungkin selama-lamanya. Hal yang spesial bukan hanya puisi tersebut saya bacakan di depan guru-guru saya di Taman Kanak-Kanak, tetapi yang lebih luar biasa adalah sosok dibalik puisi itu tersebut … ya puisi itu dibuat dari guru.. untuk guru, itulah ayah.

Beruntunglah di era digital dan multimedia ini segala informasi mudah didapat hanya dengan sentuhan. Jika tidak, mungkin hanya sedikit orang (yang peduli) tahu bahwa tanggal 25 Nopember ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional dan juga lahirnya Persatuan Guru Indonesia (PGRI) (Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang dikuatkan oleh Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru).

Guru (digugu lan ditiru) merupakan suatu gambaran sosok “real superman” atau “chuck norris” nya holywood di kehidupan nyata. Sepak terjang dan jasanya menghasilkan blue print karya besar di kehidupan berbangsa dan bernegara berupa putra putri, pemimpin, ilmuwan, insinyur dan semua unsur penggerak bangsa.
Keberadaan guru di tengah masyarakat merupakan hal yang nyaris tidak dapat ditawar di semua segmen masyarakat.

Segala bentuk program peningkatan kesejahteraan guru merupakan salah satu fokus pemerintah seperti program sertifikasi, bermacam training dan peningkatan insentif terutama untuk para guru di pelosok. Hal inilah yang kemudian menuntut para guru untuk selalu meningkatkan kualitas ilmu, profesionalisme dan integritas. Terlepas dari itu semua, tidak dipungkiri memang sampai saat ini issue pemerataan pendidikan dan kesejahteraan para pendidik masih menjadi topik dan fokus utama yang diemban setiap pemerintahan baru, ingat kualitas guru berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat/ bangsa.

Secara makro, guru tidak hanyabterbatas pada sektor informal tapi istilah guru juga mencakup mereka yang menjadi bagian dari usaha mendidik dan menambah wawasan ilmu kehidupan sehari-hari di baik di keluarga dan masyarakat .. orang tua, saudara, tetangga, rekan, ustad, dll itu semua merupakan guru bagi kita semua yang wajub selalu dihormati dan dihargai.

Saya merupakan salah satu orang yang beruntung dilahirkan dan di didik oleh keluarga guru, kedua orang tua saya merupakan guru dekolah menengah atas di Jawa Timur. Stereotape yang berkembang bahwa jadi anak guru itu tidak enak, selalu disuruh belajar, tidak pernah bermain dll kadang membuat saya tertawa geli. Betapa tidak, justru kecerdasan dan kematangan ilmu dalam mendidik anak yang djalankan oleh kedua orang tua saya membuat saya dan adik-adik saya menjalani masa kecil dan sekolah yang sangat menyenangkan, seimbang dan berkualitas antara bermain, belajar dan beribadah. Sebuah program penyiapan generasi penerus yang tertata apik dan kami petik hasilnya saat ini.

Guru … digugu lan ditiru …
Guru merupakan pelita bangsa …
Guru merupakan tokoh dan pahlawan besar di setia generasi …

Hidup Guru
Selamat Hari Guru

by : Clint Buyung Perdana

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑