
Kekaguman di sudut hati diam tertancap,
Mengintip indahnya sang waktu berbagi,
Tersembunyi suara cinta tak terucap,
Seorang suami memandang istrinya yang abadi.
|
Gelombang cinta mengalir deras,
Seperti sungai yang tak pernah surut,
Istriku, kesabaranmu bagai permata keras,
Dalam lautan kehidupan kita bertaut.
|
Tanpa lelah kau terus mengabdi,
Menjaga keluarga siang-malam tanpa henti,
Dengan cinta dan pengorbanan tak terganti,
Kau adalah satu-satunya di dunia ini.
|
Ketangguhanmu tak tercerabut,
Badai dan terik terarungi selalu,
Kesetiaanmu bak belaian lembut,
Menerangi hati suami dan anak-anakmu.
|
Hening malam, kuangkat doa dalam sendiri,
Istriku tercinta, semoga kau abadi,
Sebagai penghuni surga yang mulia.
Bersama kita sekeluarga.
|
Oh istriku, hati kami selalu terlarut,
Dengan kesabaran dan ketangguhanmu,
Mewarnai hidup dengan cinta nan lembut,
Menjadi kebahagiaan tak terhingga selalu.
|
Biarlah kekaguman ini bersemayam sebagai berkah,
Dalam hati suami penuh rasa syukur tak ter peri,
Karena istriku, engkau adalah anugerah terindah,
Yang mengisi hidup kami dengan cinta dan laku bidadari.
|
Jakarta, 6 Mei 2023
Leave a comment