Puisi Ramadhan: Gundah Anak Rantau Ibukota

by Buddha Jyothiprasad, source: https://www.flickr.com/

Di ufuk timur matahari terbit,
Mengukir senyum di pagi nan cerah,
Namun lelah hati terang terungkit,
Kerinduan meluap, membuncah gundah.

Perantauan telah memisahkan kita,
Jauh dari pangkuan, jauh dari mata,
Tak bisa pulang di hari yang fitri,
Hanya kehampaan yang tersisa kini.

Rindu merayu hati dan kalbu,
Tak terungkap dalam kata atau surat,
Bagai angin yang berhembus mendayu,
Mendamba bagai rasa tercekat.

Hari Raya yang indah kian menjelang,
Tapi diri terjebak di rantau ilalang,
Doa dan harap menjadi teman setia,
Tak ada pelukan hangat, hanya air mata.

Kampung halaman tercinta, tetap di penantian,
Rindu ini tak akan terhapus dalam sekejap,
Semoga Allah mengizinkan pertemuan,
Pada hari yang suci, dalam kasih penuh harap.

Ku titip doa pada setiap sujudku,
Semoga orang tua tercinta sehat dan mulia selalu,
Dan kala nanti kita dapat bersua,
Kerinduan terobati dalam genggaman cinta.

Untuk saat ini, ku tatap langit yang sama,
Membayangkan canda tawa dan lebaran bersama,
Inilah ungkapan rasa rindu anak rantau ibukota,
Hanya kerinduan yang kutitipkan jauh disana.

Jakarta, 20 April 2023

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑