Puisi Para Perantau: “Kala Idul Fitri terpisah Ribuan Kaki”

Di kala tiba hari kemenangan,
Idul Fitri yang terasa kehilangan,
Perantau di negeri orang merana sendirian,
Tak bisa pulang ke kampung halaman.

Kerinduan melanda di jiwa yang sepi,
Terbayang sanak saudara, rumah yang teduh,
Mereka berdoa, berbagi kasih di hari yang Fitri,
Perantau harus tahan rindu tak bisa mengaduh.

Surat kabar dan pesan singkat berseliweran,
Mengabarkan kebahagiaan yang tak bisa dibagikan,
Diantara suara takbir yang merdu terdengar bersautan,
Hampa dalam hati yang kian menggema dan menekan.

Rantau yang jauh membawa sejuta mimpi,
Meniti asa untuk keluarga di negeri,
Tak disangka kan jadi penghalang bahagia,
Di saat kita ingin merayakan kemenangan bersama.

Takbir terdengar, ku berdoa di tepian hati,
Semoga keluarga ku tercinta terlindungi selalu,
Tak bisa ku peluk dan cium di hari suci,
Namun cinta tak pernah lemah kian kuat untuk bersatu.

Dalam kesendirian, hati memang terluka,
Namun semangat tak pernah layu,
Rindu itu hanya sementara,
Suatu hari pasti kembali ke pangkuan ibu.

Hingga saatnya nanti tiba kembali,
Merenung jauh di hari Idul Fitri,
Kita akan bersua, berpelukan erat dan bercerita,
Menebar kasih, leburkan rindu dalam ikatan keluarga.

Jakarta, 16 April 2023

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑