
Halo para pejuang awam teknologi!
Kali ini kita akan mengobrol tentang Low Earth Orbit Satellite (atau gampangnya LEO satelit), yang tentunya bukan nama dari saudara sepupu Leo Messi, tapi benda misterius yang mengorbit Bumi yang ternyata bermanfaat banyak bagi kehidupan kita semua.
Ini memang bukan bahasan mudah, karena referensi yang dimiliki penulis sendiri terbatas, hanya pihak-pihak tertentu yang menerapkan teknologinya (walaupun manfaatnya dinikmati secara luas oleh masayarakat). Beberapa diskusi dengan rekan tech geek dibantu referensi “mbah” Google akhirnya memberanikan penulis untuk mengupas sedikit mengenai apa itu LEO satelit meliputi fungsi dan manfaatnya untuk dunia industri, serta tantangan yang ada dalam penerapannya ala bahasa Perspexto yang awam.
Pertama, mari kita kenali siapa sebenarnya “LEO” ini. LEO adalah singkatan dari Low Earth Orbit (udah disebut ye diatas), yang jika diartikan secara bebas dalam bahasa kita adalah “orbit dekat Bumi”.
Jadi, LEO satelit adalah satelit yang berada pada ketinggian sekitar 160 hingga 2.000 kilometer (menurut https://ilmugeografi.com bahkan dari 500 sampai 1.000 kilometer) di atas permukaan Bumi.
Mereka adalah pelayan setia yang mengelilingi Bumi dengan cepat, karena jarak mereka yang lebih dekat dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tinggal di lantai atas, yaitu satelit geostasioner dan satelit medium Earth orbit.
Namun sebenarnya secara umum bagaimana proses pembuatan dan peluncurannya pun tidak jauh berbeda dengan satelit yang lebih tinggi orbitnya diatas, ini coba dijelaskan di bawah ya!
Nah, sekarang kita tahu siapa LEO, tapi apa sih yang mereka lakukan di angkasa? Yuk kita intip bagaimana mereka bekerja sekaligus manfaatnya paling penting antara lain;
#1 Perantara komunikasi yang always on
LEO satelit membantu kita berkomunikasi, baik itu suara, data, atau video. Mereka seperti jaring laba-laba raksasa yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi, bahkan di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh sinyal telepon biasa.
#2 Mata-mata yang selalu awas
LEO satelit yang dilengkapi dengan kamera canggih bisa memantau keadaan Bumi dari atas, lho! Mereka bisa melihat cuaca, pertanian, sumber daya alam, dan perkotaan. Hasil jepretan mereka sangat berguna untuk penelitian, intelijen dan pengambilan keputusan penting di berbagai industri maupun kondisi (contoh: perang).
#3 Penunjuk jalan andalan
Siapa yang tak kenal GPS? Yup, LEO satelit adalah bagian dari sistem penunjuk jalan global seperti GPS, GLONASS, dan Galileo. Jadi, kalau kamu nyasar, jangan salahkan LEO satelit, ya! Mereka sudah berusaha membantu sebaik mungkin.
#4 Ilmuwan langit
LEO satelit juga membantu para peneliti dalam bidang astronomi, cuaca angkasa, dan atmosfer Bumi. Mereka menjadi saksi bisu fenomena seperti radiasi matahari, sinar kosmik, dan lapisan ozon dengan lokasi pengamatan yang tidak dapat dijangkau setiap saat oleh manusia.
#5 Pelopor eksplorasi angkasa
LEO satelit bisa menjadi landasan uji coba teknologi baru dan misi luar angkasa. Mereka juga mendukung stasiun luar angkasa berawak seperti International Space Station (ISS), yang menjadi laboratorium penelitian dan pangkalan untuk eksplorasi lebih jauh.
Terus siapa sih pembuat satelit Low Earth Orbit ini?
Produsen LEO tentu saja adalah perusahaan-perusahaan besar yang memang memiliki reputasi kuat dalam komunikasi jaringan bahkan eksplorasi antariksa, sebut saja seperti SpaceX nya Elon Musk serta nama-namalain seperti Planet Labs, Iridium Com dan OneWeb.
Mereka memproduksi berdasarkan pesanan-pesanan yang diterima dari konsumen-konsumen yang memang ngebet ingin menggunakan atau menikmati manfaat LEO secara jangka panjang.
Selanjutnya mari kita bongkar bagaimana mereka membantu dunia industri.
Industri telekomunikasi, misalnya, sangat bergantung pada LEO satelit untuk menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi di seluruh dunia. Di daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel atau fiber optik, LEO satelit bisa menjadi solusi untuk mengatasi “gap digital” yang sering terjadi.
Persebaran internet yang merata akan memudahkan industri-industri yang ditopang oleh layanan online seperti Perbankan dalam melebarkan jangkauan akses transaksinya sampai ke pelosok wilayah terpencil (sesuai tagline populer “transaksi kapanpun dan dimanapun”).
Selain itu, industri pertanian dan perikanan juga diuntungkan oleh kehadiran LEO satelit. Dengan kemampuan mereka untuk memonitor cuaca, pola tanam, dan kondisi perairan secara real-time, petani dan nelayan bisa menyesuaikan strategi mereka dan meningkatkan hasil produksi.
Namun, tentu saja, LEO satelit bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala utama dalam penerapan LEO satelit adalah biaya peluncuran yang masih cukup tinggi. Biarpun sudah ada perusahaan yang berusaha menekan biaya ini, seperti SpaceX dengan roket Falcon 9 yang dapat digunakan kembali, biaya peluncuran satelit tetap menjadi hambatan yang harus diatasi.
Kemudian, ada masalah kepadatan satelit di orbit Bumi. Semakin banyak satelit yang diluncurkan, semakin tinggi risiko tabrakan antarsatelit (padahal kita mengira angkasa yang uasnya luar biasa itu pasti gak ada ceritanya tabrakan ya..ternyata salah hahah). Tabrakan ini bisa mengakibatkan kerusakan pada satelit dan bahkan meningkatkan jumlah sampah luar angkasa yang berpotensi mengancam satelit lainnya.
Selain itu, ada juga perdebatan mengenai dampak LEO satelit terhadap astronomi. Satelit yang terlalu terang di langit malam (polusi cahaya) dapat mengganggu pengamatan astronom dan mengaburkan hasil penelitian. Para ilmuwan dan perusahaan pembuat satelit harus bekerja sama untuk mengurangi dampak ini agar tidak mengganggu penelitian penting.
Oke selanjutnya melanjutkan penjelasan di pargraf-paragraf awal, gimana sih proses pembuatan si LEO ini ampe dia bisa nongkrong di atas sono?
Pertama, sudah pasti harus ada demand atau pesanan dari perusahaan yang butuh. Pemesanan tentu saja sangat kompleks gak kayak pesen KFC di drive thru ya temen-temen.
Proses ini memerlukan konsultasi kebutuhan yang detail dan spesifik sehingga dihasilkan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuha, gak over dan gak under (soalnya muahal banget bro!).
Setelah didesain dan di produksi, selanjutnya order Gojek buat dianter ke tujuan haha, maksudnya order ke perusahaan peluncuran agar satelit itu dapat diangkut sampai ke orbitnya. SpaceX lagi-lagi merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan jasa ini (paket lengkap ya si Elon Musk ini!).
Setelah di luncurkan, ntar dilakukan pengaturan orbit sampe stelit bener-bener pas di posisinya, ini proses yang sangat menantang karena butuh presisi tinggi dan berisiko besar juga. Melenceng dikit maka hilang tuh satelit!
Setelah semua udah bener, pas di tempat nongkrongnya, maka pengelolaan dan pemantauan dilakukan oleh perusahaan produsen, termasuk nanti kalau udah waktunya service atau bahkan umurnya abis (2 hal ini nanti jadi bahan kesepakatan antara si pemesan dan produsen).
Oh iya, sama aja kayak kita kalau nongkrong sendirian gak asyik dan mati gaya, LEO juga gak mau nongkrong sendirian di atas, dia harus selalu jalin hubungan dan koneksi dengan satelit-satelit lain yang sedang mengorbit bumi lainnya untuk menciptakan jaringan komunikasi yang baik dan saling mendukung.
Jadi, itulah sedikit tentang LEO satelit, pelayan langit yang selalu setia membantu kita dalam berbagai aspek kehidupan. Meski menghadapi beberapa tantangan, LEO satelit tetap menjadi teknologi yang menarik dan memiliki dampak positif yang signifikan bagi dunia industri dan kehidupan kita sehari-hari.
Semoga informasi yang telah disampaikan secara awam ini dapat membantu para pejuang awam teknologi dalam memahami peran penting LEO satelit dalam kehidupan kita. Selamat menikmati teknologi, dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Salam Perspexto!
Leave a comment