Lari adalah kunci bobot ideal; tapi lari yang bagaimana?

Setelah beberapa waktu vakum nulis tentang kesehatan dan olah tubuh yang menjadi hobby penulis, kali ini yuk kita bahas topik yang sangat umum dan mungkin udah pada bosen dengernya atau bacanya.

Yes, kita bahas topik lari sebagai olahraga ratusan juta umat bahkan miliaran kali ye hehe. Tapi biar agak beda dikit kita coba kemas lari-nya buat orang-orang yang memenag bener-bener urgent banget butuh lari.

Siapa mereka? yes mereka adalah para “penderita” kelebihan berat badan, ingat hanya yang merasa menderita atas berat badannya lho ya, kalau gak ngerasa berarti kamu bukan target reader dari tulisan ini hehe.

Lari merupakan olahraga paling efektif dalam membakar kalori dan juga mengontrol berat badan dan paling mudah dilakukan dalam kategoti high impact workout.

Namun walaupun secara naluri mudah dilakukan, bagi orang yang kelebihan berat badan ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan untuk mulai melakukan olahraga lari ini yaitu:

#1 Konsultasi dulu dengan dokter

Mereka harus tahu apakah tubuhmu siap untuk melakukan olahraga lari atau ada risiko tertentu yang perlu kamu perhatikan. Tentu saja karena kondisi gemuk itu kondisi khusus yang mungkin memiliki hal-hal khusus yang berbeda dengan orang dengan bobot ideal atau kurus.

#2 Slow aja guys!

Jangan terburu-buru. Jangan langsung lari jauh atau cepat-cepat apalagi buat pamer pas ada cewek/ cowok cakep lewat. Mulailah dengan jalan kaki atau jogging pelan-pelan dulu, dan tingkatkan intensitasnya secara bertahap. Kamu bukan Usain Bolt, jangan sampai keseleo atau terjatuh, dan ingat jantung orang gemuk lebih berisiko!

#3 Pilih sepatu yang tepat

Tepat gak selalu mahal, tapi tepat pasti masih sodara dekat dengan nyaman. Yes, ergonomi pergerakan kaki apalagi orang gemuk harus benar-benar harus dapat ditopang dengan baik oleh sepatu sebagai bantalan antara kaki dengan tanah.

Pemilihan sepatu yang tidak tepat akan memperbesar peluang kalian untuk cedera, gak hanya orang gemuk tapi semua orang!

#4 Fokus pada jarak atau waktu

Di tahap awal, lupakan tentang kecepatan (kecuali kamu emang apes dikejar anjing hahaha). Pilih aja antara kamu mau lari berapa jauh (pulang kapanpun gak ngurus), atau mau lari berapa lama (seberapa jauhnya gak ngurus).

Pemilihan opsi ini akan membuatmu nyaman dalam berlari dengan bobot berlebih. Ingat, kuantitas pembakaran lemak itu bukan berdasarkan kecepatan.

Jika kamu sudah bergerak secara konstan dalam waktu tertentu (baik lari santai ataupun jalan) maka tubuhnya yang super canggih itu akan mengaktifkan mode aerobik yang artinya lemak akan mulai dibakar secara perlahan dan bertahap. Nikmati saja prosesnya.

#5 Jangan lupa pemanasan dan pendinginan

Penting banget, guys untuk mempersiapkan kelenturan otot kita. Kamu jangan lupa menggerakkan tubuhmu dengan gerakan yang benar sebelum mulai olahraga. Kalau nggak, kamu bisa-bisa kena kram atau terkilir yang merupakan bentuk respon “kaget”otot kamu.

#6 Komit dengan jadwal yang rutin
Jadwalkan waktu untuk berolahraga secara teratur, misalnya tiga kali seminggu. Jangan sampai kamu lupa atau malas-malasan. Segera cari teman olahraga atau coach agar kamu terpacu dan termotivasi.

Salah satu motivasi biasanya didapat dari gabung ke komunitas-komunitas lari yang punya jadwal khusus bareng, dijamin rajin!

#7 Perhatikan kualitas asupan makanan

Kamu nggak mau kan, program lari yang kamu jalani nggak ada hasilnya karena kamu salah makan? Makanan yang sehat dan seimbang sangat diperlukan untuk membantu mempercepat hasilmu. Jangan sampai kamu malah lemot dan nggak bisa lari karena terlalu kenyang atau malah kekurangan energi.

#8 Cari killer reason!

Ini yang paling penting dari semua hal diatas, yaitu temukan alasan terdalam kenapa kamu mau lari! Jawaban “biar langsing/ kurus” itu udah standar dan cupu haha.

Pernahkan kamu berpikir dengan berlari terus badan kamu ideal dan terjaga maka kamu akan dapat terus menjalani hidup berkualitas dengan keluargamu sampai beranak cucu tanpa membebani mereka?

Intinya carilah alasan yang melibatkan emosi dan psikologi mu paling dalam yang akan membuatmu tetap konsisten menjalani ini semua. Tanpa ini semua, maka omong kosong!

Selain hal-hal tersebut diatas, mungkin ada beberapa faktor risiko juga yang perlu diperhatikan dan diantisipasi bagi para penderita berat badan berlebih saat menjalani aktivitas lari sebagai berikut:

Cedera Fisik

Jangan terlalu semangat hingga melupakan teknik berlari yang benar. Jangan sampai kamu kena cedera seperti keseleo, terkilir, atau bahkan patah tulang. Kalau sampai terjadi, bisa-bisa program lari kamu terhenti dan kamu harus istirahat dalam jangka waktu yang lama.

Dehidrasi

Kamu harus minum air yang cukup sebelum, selama, dan setelah berlari. Kalau nggak, kamu bisa dehidrasi dan merasa lemas atau bahkan pingsan.

Heatstroke

Kalau kamu berlari di bawah sinar matahari yang terik dan nggak memperhatikan suhu tubuhmu, kamu bisa terkena heatstroke. Ini adalah kondisi di mana suhu tubuhmu terlalu tinggi dan kamu bisa kehilangan kesadaran atau bahkan mengalami serangan jantung.

Overtraining

Jangan sampai kamu terlalu semangat hingga melupakan waktu istirahat. Kalau kamu terlalu sering berlari dan nggak memberi tubuhmu waktu istirahat yang cukup, kamu bisa kelelahan atau bahkan overtraining. Ini bisa berakibat buruk bagi kesehatanmu dan mengganggu program lari yang kamu jalani.

Gangguan makan

Jangan sampai program lari kamu mengganggu pola makanmu. Kalau kamu terlalu fokus pada program lari dan mengurangi asupan makananmu, kamu bisa kena gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. Ingat capailah ideal bukan kurus!

The advice I have for beginners is the same philosophy that I have for runners of all levels of experience and ability: consistency, a sane approach, moderation, and making your running an enjoyable, rather than dreaded, part of your life.

Bill Rodgers, 4-time Boston Marathon winner

Jadi, bagi kamu yang memiliki berat badan berlebih, jangan takut untuk mencoba program lari sebagai olahraga baru. Meskipun terdengar menakutkan, dengan mengikuti tips-tips ala Perspexto diatas, kamu bisa mulai meraih hasil yang kamu inginkan.

Namun, jangan lupa juga untuk memperhatikan risiko-risiko yang mungkin terjadi dan berlari dengan cerdas dan bertanggung jawab.

Yuk, mulai lari dan jangan lupa untuk tetap termotivasi dan bersenang-senang! Siapa tahu, kamu bisa jadi pelari handal seperti Usain Bolt, atau bahkan lebih baik lagi, menjadi dirimu yang lebih sehat dan bahagia. Semangat!

Salam Perspexto!

One thought on “Lari adalah kunci bobot ideal; tapi lari yang bagaimana?

Add yours

  1. Saya memilih utk berjalan kaki, krn masih bersahabat utk sendi kaki saya. Kagum melihat mereka yg bisa berlari hingga ber K K… hingga mengikuti Run race dmana2…hehehe

    Like

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑