Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran informasi menggunakan bahasa dan mekanisme dan disepakati yang membuat masing-masing dapat menjalankan suatu tindakan sebagai bentuk respon dari komunikasi tersebut.

Komunikasi sederhana antara dua pihak tidak hanya dilakukan oleh manusia dalam bentuk dialog, melainkan juga oleh mesin seperti komputer. Dalam dunia digital, bentuk komunikasi bilateral antar sistem (kita sebut saja komputer untuk mempermudah istilah) lazim disebut Host to Host (istilah Host dapat diartikan mesin, pusat sistem aplikasi atau server atau apapun itu tergantung konteks).

Sebenarnya pembahasan ini seperti mundur selangkah dari pembahasan kita di artikel lalu terkait API (artikel : API di era digital adalah keharusan, apa sih itu ?). Namun sepertinya menarik untuk coba membahasanya selayaknya menyajikan prekuel dari suatu film yang membuat semuanya jadi lebi jelas.

Oke, para pejuang awam teknologi, mari kita coba mulai kupas konsep “host to host” dalam dunia digital sesederhana mungkin agar mudah dipahami khas Perspexto.

Sedikit mengulang definisi umum di awal, Host to Host digambarkan sebagai suatu komunikasi bilateral yang menghasilkan transmisi pesan/ data/ respon antara satu mesin komputer ke mesin komputer lain.

Aktifitas selancar kita di internet setiap hari seperti login ke akun sosial media, kirim email, sinkronisasi data di cloud dan lain-lain sejatinya adalah aktifitas pertukaran data antar sistem, antar server atau antar aplikasi yang merupakan bagian dari konsep host to host secara umum. Atau gak seru ya kalau contohnya kurang menantang?

Kita contohkan aktivitas yang cukup unik. Jika anda suka belanja online menggunakan Tokopedia (salah satu eCommerce terbesar di Indonesia), maka saat selesai melakukan pembayaran anda akan mengecek status pengiriman barang anda secara berkala melalui aplikasi Tokopedia juga (ada di titik mana, masih di gudang atau sang kurir sudah di jalan) sampai barang benar-benar ada di depan pintu anda.

Tapi tunggu, ada yang aneh disini, apakah si penjual menyerahkan barangnya ke Tokopedia? tidak!

Apakah Tokopedia menawarkan jasa kurir barang kepada para seller dan buyer di ekosistem mereka? oh..ayolah.. mereka adalah marketplace eCommerce! para pelaku eCommerce cenderung melakukan partnership ke beberapa penyedia jasa kurir seperti JNE, JNT, Pos Indonesia, dan lainnya agar amereka bisa fokus ke core bisnis mereka, dan bagi mereka terlalu berisiko untuk menjalankan bisnis pengantaran barang secara swadaya.

Lalu bagaimana bisa para pengguna (buyer dan seller Tokopedia) melakukan tracking atas proses pengantaran barang mereka melalui aplikasi Tokopedia? tahu dari mana si Tokopedia? kalau kata bahasa anak gaul sekarang “emang gue cenayang, bisa tau gituan!”, ya sudah pasti Tokopedia tanya dong ke sistem si kurir, apa dan bagaimana?

Nah, disinilah konsep host to host atau “telepati” antar sistem dijalankan. Konsep ini seperti tukang pos canggih yang membantu suatu pihak mengirim pesan rahasia ke pihak lain (sebut saja si A dan si B). Kata “rahasia” disini maksudnya adalah penyampaian pesan tersebut dilakukan langsung antara si A dan B tanpa melalui perantara “asing” didalamnya.

Proses komunikasi antara A dan B ini akan melalui beberapa perjalanan yang umumnya melibatkan beberapa komponen dan fungsi digital yang mungkin kita coba gambarkan dengan contoh cerita berikut:

Suatu hari, Komputer A ingin mengirimkan surat elektronik (email) kepada Komputer B yang berisi pesan penting tentang kerjasama mereka berdua. Bagaimana urutan perjalan email itu dari si A sampai ke si B dengan aman dan selamat? berikut perjalanannya

Urutan Pertama – Alamat IP

Komputer A memeriksa buku alamatnya dan menemukan alamat rumah (IP) Komputer B. Alamat ini penting agar surat elektronik mencapai penerima yang tepat dan tidak tersesat di dunia maya.

Jadi IP seperti nomor telepon. Jika Anda ingin menelepon teman Anda, Anda perlu tahu nomor telepon mereka untuk menghubungi mereka. Dalam hal ini, alamat IP berfungsi seperti nomor telepon sistem komputer atau server, memungkinkan host lain untuk mengirim dan menerima data dengan host yang dituju. Paham? Lanjut!

Urutan kedua – Protokol jaringan

Komputer A dan Komputer B berkomunikasi menggunakan bahasa rahasia yang disebut “protokol jaringan.” Dalam bahasa ini, mereka membuat aturan tentang cara mengirim dan menerima email agar tidak ada kesalahan dalam prosesnya.

Jadi protokol gampangnya adalah aturan yang mengatur bagaimana host mengirim dan menerima data. Seperti halnya regulator di tabung gas, dia mengatur lalu lintas gas sehingga tidak terjadi risiko ledakan, maka protokol mengatur lalu lintas pesan agar tidak rusak atau hilang di tengah jalan.

Jika anda (terutama para awam teknologi) pernah baik sengaja atau tidak mendengar istilah REST (Representational State Transfer) dan SOAP (Simple Object Access Protoco), maka selamat! anda sudah pernah mendengar bagian dari protokol, tenang, “telan” saja dulu, nanti akan kita bahas di artikel terpisah secara awam ala Perspexto. Lanjut!

Urutan ketiga – Router

Setelah menulis email, Komputer A mengirimkannya melalui jaringan. Di sepanjang jalan, email itu melewati beberapa pos pemeriksaan yang disebut “router.” Router ini memastikan email mengikuti rute yang benar untuk mencapai Komputer B.

Intinya perangkat ini menghubungkan host ke jaringan dan mengarahkan data ke tujuan yang benar, seperti pemandu wisata yang membantu wisatawan menemukan destinasi mereka, atau bagi yang pernah ikut event lomba lari, di setiap tikungan ada “marshal” yang bertugas mengarahkan para pelari untuk tetap di rute yang benar agar tidak tersesat atau saling tabrakan. Yuk lanjut!

Urutan keempat – Firewall

Ketika email tiba di pintu masuk Komputer B, ada penjaga yang disebut “firewall” yang memeriksa email itu. Firewall memastikan email tersebut aman dan tidak membawa ancaman apa pun sebelum mengizinkannya masuk ke dalam sistem Komputer B.

Jadi “Tembok api” ini berfungsi sebagai sistem keamanan yang melindungi host dari ancaman eksternal. Seperti bouncer di pintu bioskop, hanya mengizinkan orang (data) yang sah dan aman untuk masuk. Jadi pilihannya anda dipersilahkan masuk, atau anda ditendang keluar! Fair kan? lanjut satu lagi!

Urutan keenam Enkripsi

Selama perjalanan si email, pesan dalam email tersebut dienkripsi menjadi kode rahasia untuk melindunginya dari peretas yang mungkin ingin membaca isi pesan. Setelah mencapai Komputer B, pesan tersebut kemudian didekripsi agar dapat dibaca dengan mudah.

Proses ini gampangnya bagaimana mengamankan data dengan mengubahnya menjadi kode yang sulit diakses tanpa kunci yang tepat. Enkripsi memastikan keamanan data saat ditransfer melalui jaringan. Bayangkan enkripsi seperti mengubah resep rahasia kue lumpia legendaris nenek Anda menjadi bahasa alien. Hanya mereka yang memiliki kamus alien yang tepat (kunci dekripsi) yang dapat membaca dan memahami resep tersebut.

Setelah melewati kelima komponen digital ini, surat elektronik akhirnya tiba di Komputer B dengan selamat, dan pesan penting yang dikirimkan dalam email oleh Komputer A berhasil disampaikan. Alur ini bersifat vice versa baik dari B ke A, atau bahkan dari A ke C/ D/ G/ Z dan lain-lain.

Terus yang contoh Tokopedia tadi bagaimana bro? kok malah email yang dibahas?

Jika anda sudah memahami definisi dan alur komunikasi secara umum diatas, sebenarnya konsep penarikan data tracking barang antara sistem Tokopedia ke sistem para kurir tersebut secara umum mengacu pada alur pengiriman email diatas (tolong tidak usah berpikir terlalu rumit dulu kali ini, oke!).

Skema komunikasi juga tidak melulu hanya berbicara tentang komunikasi singkat atau pesan, namun juga mencakup pengiriman arsip atau file (tergantung kebutuhan komunikasi). Pengiriman file memerlukan pemilihan varian protokol berbeda pula (scroll up please! jika kalian lupa).

Saya pernah dengar istilah HTTPS, FTP, SFTP, itu apa dan dimana?

Terus istilah digital signature dan JWT itu sebenarnya divalidasi dimana sih?

Ada format JSON (kayak nama ranger merah Power Ranger), XML, CSV itu kapan dipakainya? apa bedanya?

Itu adalah contoh-contoh kalimat tanya lanjutan alias tidak sabaran para audience atau para pembaca yang tidak paham bahwa saya hanya seorang penulis sampingan yang susah cari waktu luang dan mood baik untuk menuangkan banyak ide-ide sebagai bahan pembelajaran bersama hahahaha,

Jadi kita akan bahas skema dan istilah diatas sebagai bagian lanjutan dari diskusi host to host awam ini di artikel terpisah ya, jika ada penjelasan yang kurang tepat, kurang nyambung atau kurang dipahami, maka akan menjadi pembelajaran buat penulis untuk lebih meng “awamkan” lagi pola pikirnya untuk menulis, so stay tune di Perspexto para pejuang awam teknologi!

Leadership and learning are indispensable to each other

John F. Kennedy

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑