
Tantangan dan cobaan itu adalah “bumbu kehidupan” yang menjadikan stres sebagai efek sampingnya. Stres adalah bagian dari kehidupan keseharian setiap orang. Stres bisa muncul karena berbagai hal, seperti tantangan dan persaingan pekerjaan, masalah keuangan, atau masalah pribadi sampai keluarga.
Meskipun stres merupakan stimulus pertahanan diri alami yang membantu kita untuk mengatasi situasi yang sulit, jika terlalu berlebihan, ia bisa menimbulkan dampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
There is a crack in everything, that’s how the light gets in
Leonard Cohen
Semakin kerasnya tantangan zaman, awareness tentang kesehatan mental merupakan hal yang penting untuk dipelajari semua kalangan terutama identifikasi dan cara untuk mengatasinya.
Yang menarik adalah jika kita menghubungkan antara sorotan “mentalitas” gen Z yang sedang hits saat ini dan mental health maka banyak sekali ke ambiguan kondisi yang (mungkin) sering menjadi salah kaprah di kalangan umum dan penting untuk diluruskan.
Baca juga : Gen Z paling lemah ? jangan asal ngomong, pahami dulu ini
“Sebulan di siksa target, depresi parah, kayaknya butuh healing, minggu depan harus cuti nih ….”
Seringkali kita dengar di kalangan anak muda para new comer di keras, kejam namun indahnya dunia kerja. Segala bentuk ketakutan, kecemasan, dan kebosanan aktivitas kerja yang menyebabkan lelah pikiran seringkali diasumsikan sebagai depresi. Tapi apakah benar itu depresi ?
Depresi adalah perasaan hampa, sedih, atau ketidakmampuan kronis untuk merasakan kesenangan yang mungkin muncul tanpa alasan yang jelas. Ini berbeda dari kesedihan dan emosi lainnya terutama yang disebabkan spesifik “hanya” karena pekerjaan.
Untuk memastikan apakah seseorang mengalami depresi atau hanya stres kerja umum, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat diidentifikasi:
Durasi dan Intensitas gejala
Jika gejala yang kita alami berlangsung selama lebih dari beberapa minggu dan mempengaruhi kualitas hidup kita, itu mungkin merupakan tanda depresi. Stres kerja biasa biasanya tidak berlangsung selama waktu yang lama dan tidak mempengaruhi aktivitas secara umum
Perasaan sedih dan putus asa
Jika kita merasa sedih, putus asa, dan tidak memiliki minat dalam aktivitas yang biasanya kita nikmati, itu mungkin merupakan tanda depresi. Stres kerja biasa biasanya tidak menyebabkan perasaan sedih dan putus asa yang berkepanjangan, justru aktivitas kesukaan kita seperti hoby akan semakin kita minati untuk menghilangkan stres bukan?
Gangguan tidur
Jika kita kesulitan tidur atau memiliki insomnia, atau sebaliknya, kita tidur terlalu banyak, itu mungkin merupakan tanda depresi. Stres kerja biasa biasanya tidak menyebabkan gangguan tidur yang berkepanjangan
Perubahan berat badan
Jika kita mengalami perubahan berat badan yang tidak terkait dengan diet atau olahraga, itu mungkin merupakan tanda depresi. Stres kerja biasa biasanya tidak menyebabkan perubahan berat badan yang signifikan (kalau stres terus dialihkan dengan makan gila-gilaan itu juga bukan kategori ini ya, ingat itu)
Konsentrasi dan memori
Jika kita kesulitan berfokus dan mengingat hal-hal, itu mungkin juga merupakan tanda depresi. Stres kerja biasa biasanya tidak menyebabkan masalah konsentrasi dan memori yang berkepanjangan
Happiness can be found even in the darkest of times, if one only remembers to turn on the light
Albus Dumbledore
Jika identifikasi kita memang tidak memenuhi unsur-unsur diatas, bisa jadi sebenarnya kita hanya mengalami suatu kondisi stres umum dikarenakan lingkungan, teman dan budaya baru yang kita alami. Konflik-konflik internal dalam bekerja merupakan hal biasa selama masih ada jalan untuk diselesaikan, ini juga pembuktian seberapa baik relationship skill yang kita miliki.
Namun, untuk memastikan diagnosa kesehatan mental yang akurat, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat menilai gejala dan memberikan diagnosis yang akurat dan rekomendasi tindakan yang sesuai dengan karaktersitik masing-masing individu.
Sehebat apapun penanganan medis yang diperlukan, maka yang terbaik sebenarnya adalah kemampuan dalam melakukan self healing atas gejala-gejala tersebut.
Berikut adalah beberapa alternatif solusi unik untuk membantu kita tetap waras dan produktif di tengah tekanan kerja yang coba disarikan penulis dari beberapa referensi:
- Pemrograman Neuro-Lingustik (NLP): NLP merupakan teknik komunikasi dan pemrograman pikiran yang dapat membantu mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
- Terapi musik: terapi musik terutama musik-musik klasik seperti Bethoven atau modern instrumental seperty Kenny G dapat membantu menenangkan pikiran dan merangsang sel-sel otak untuk tetap aktif dan berkembang.
- Terapi hewan: interaksi dengan hewan peliharaan, seperti memelihara ikan, atau mengunjungi rumah bernaung hewan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kepekaan sosial kepada semua makhluk.
- Terapi warna: mempelajari tentang warna dan cara mereka mempengaruhi emosi dapat membantu mengatasi stres dan mempertahankan kesejahteraan mental.
- Latihan mindfulness: praktik mindfulness, seperti meditasi dan latihan pemusatan, dapat membantu mengatasi stres dan meningkatkan ketenangan hati serta pikiran.
- Terapi luar ruangan: aktivitas seperti berkemah, naik gunung, berjalan-jalan di taman dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental serta kebugaran fisik.
- Terapi kreatif: mengejar hobi atau kegiatan kreatif seperti memasak, menulis, atau berkreasi dengan tangan dapat membantu mengatasi stres dan memperkuat rasa percaya diri.
- Ibadah mendekatkan diri kepada Allah: obat dari segala obat, terapi dari segala terapi yang seharusnya menjadi point terpenting dan terutama dalam pencarian kedamaian jiwa manusia
Ini hanya beberapa alternatif solusi unik yang dapat membantu mengatasi stres dan mempertahankan kesejahteraan mental. Namun dibalik itu semua sesungguhnya ibadah mendekatkan diri kepada Allah adalah sebenar-benarnya obat dari segala obat, terapi dari segala terapi yang seharusnya menjadi point terpenting dan terutama dalam pencarian kedamaian jiwa setiap individu.

Jadi pada dasarnya tidak semua kondisi kelelahan mental di anggap sebagai bentuk depresi yang perlu mendapatkan pengobatan atau healing khusus. Cerdaslah dalam mengidentifikasi kondisi mental diri sendiri, karena kunci kesehatan mental sesungguhkan adalah kesadaran penuh kita terhadap diri kita sendiri.
Just because no one else can heal or do your inner work for you doesn’t mean you can, should, or need to do it alone
Lisa Olivera
Leave a comment