Makan Sehat adalah tanda Hidup Sehat dan kunci Badan Langsing, yakin ?

Gaya hidup sehat merupakan trend yang sedang ramai di gaungkan kalangan masyarakat terutama kalangan menengah keatas sebagai respon atas semakin menurunnya kualitas kesehatan lingkungan sekitar. Sebagai dampaknya, alternatif cara menuju jalan sehat gencar dicari dan di sosialisasikan oleh pakar kesehatan, gizi, olahragawan dan oleh orang-orang golongan “sadar kesehatan”.

source : https://www.baliekbis.com

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang seperti makanan, olahraga, pola istirahat, manajemen stress serta keseimbangan rohani dalam kehidupan keseharian, namun hal yang paling umum dijadikan parameter dalam kesehatan adalah bentuk tubuh (langsing = sehat) yang ujung-ujungnya berbicara tentang makan. Pepatah mengatakan

“You are what you eat, so don’t be fast, cheap, easy, or fake.”

tapi apa sih yang sebenarnya dibahas dalam konsep “makan” ?

Konsep makan merupakan hal yang gampang-gampang susah untuk dipelajari apalagi di implementasikan. Parameter “apa yang dimakan” umumnya masih menjadi topik dan acuan utama dalam pembahasan sumber kesehatan di kalangan masyarakat, sehingga mindset masyarakat masih terpaku pada apa yang mereka makan (faktor “what”).

Menjamurnya bisnis makanan sehat seperti makanan organik merupakan salah satu efek domino positif dari kesadaran atas kesehatan dari sisi “what“. Berbagai macam resep makanan sehat dengan berbagai rasa atau varian sangat mudah kita temukan baik di sosial media marketing maupun mulut ke mulut. Di sisi lain, ternyata banyak juga yang menyerah dan mulai skeptis dengan metode ini terutama jika kembali dihubungkan dengan misi membentuk tubuh yang ideal.

“udah makan sehat tapi badan saya tetap saja seperti ini .. Kayaknya percuma, mending balik lagi toh hasilnya sama aja gak ngefek”

Kalimat ini sering didengar saat seseorang sudah dalam titik menyerah. Apa benar tidak efektif ?

Konsep makan tidak hanya terdiri dari satu acuan apa yang dimakan, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar badan bisa sehat dan bentuk badan ideal antara lain:

  1. What (apa yang dimakan)

Ini parameter paling awal yang kita bahas diatas, seperti halnya bakar apa yang diisikan kedalam sebuah mobil akan menentukan performa mobil tersebut di jalan. Sama seperti kita, makanan dengan bahan baku yang baik terutama organik atau memiliki gizi yang cukup seperti protein, vitamin, mineral, lemak akan membuat sistem pencernaan kita selalu prima dalam mengolah dan optimal dalam menyerap zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Kualitas input akan menetukan kualitas output.

source : https://www.grand-indonesia.com

2. How (bagaimana kamu merencanakan dan melakukan makan)

Parameter kedua ini mendorong kita untuk paham bagaimana tubuh kita bekerja dalam menyerap, mengolah dan membakar kalori sehingga kita tau berapa banyak kalori yang dibutuhkan dan zat-zat apa saja yang dilibatkan dalam setiap sesi makan agar goals kita terpenuhi. Contoh : Seorang atlit body builder akan mengkonsumsi lebih banyak protein daripada seorang atlet lari jarak jauh yang lebih membutuhkan banyak karbohidrad kompleks atau bahkan seorang atlet catur yang mungkin mempebanyak porsi makan mereka dengan ikan-ikanan dan biji-bijian  yang kaya omega 3 yang baik untuk otak. Jadi dengan mengenali karakteristik dan kebutuhan aktivitas tubuh sendiri, kita bisa menentukan makanan sehat mana yang cocok, tidak bisa pukul rata.

3. When (kapan kamu makan)

Anggaplah begini, si Kevin adalah seorang atlet catur dan sudah paham bahwa dia harus mengkonsumsi makanan yang kaya omega-3 seperti ikan dan biji-bijian untuk meningkatkan atau menjaga kinerja otaknya (anggap saja seperti itu), tetapi ternyata aktivitas makan dilakukannya 3-4 kali sehari pagi sampai malam hari, maka apa yang terjadi ? Kevin tetap saja merasa kurang fit bahkan kolesterol tinggi, apa yang salah ?

Atlet catur minim melakukan olah tubuh seperti halnya atlet lari atau sepakbola yang berarti kebutuhan kalorinya jauh lebih sedikit, anggap saja atlet bola butuh 4 porsi, atlet catur Cuma butuh 1 porsi makan. Tapi apabila input makanan disamakan dengan atlet bola apa yang terjadi ? Tentu saja potensi risiko obesitas yang terjadi karena banyaknya penimbunan kalori dan kolesterol yang tidak dibutuhkan. Hasilnya tidak sehat bukan ?

Dalam hal ini Kevin harus mengatur ulang pola makannya sehingga sesuai dengan kebutuhan fisiknya yang memang setiap orang memiliki keunikan sendiri mungkin salah satunya dengan puasa terlebih dahulu sebagai media detox yang sangat efektif. Puasa adalah salah satu metode terbaik bagi kesehatan dan cocok diterapkan ke semua orang baik dalam rangka kesehatan seperti puasa pendek (ini akan kita bahas di artikel tersendiri tentang intermitten fasting) ataupun murni ibadah (seperti umat muslim di bulan Ramadhan).

Jadi kesimpulannya sehat dari makan tidak hanya tentang makanan sehat, pola dan waktu makan juga merupakan parameter yang sangat penting diperhatikan dan diimplementasikan bersama dengan kualitas istirahat, porsi olahraga serta manajemen stress yang efektif sehingga menghasilkan suatu gaya hidup sehat yang benar-benar konsisten serta berdampak.

Take care of your body. It’s the only place you have to live

Jim Rohn

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑